Cerpen Khajeya

Thursday, June 30, 2005

Ujian Akhir Semester

“Gua ngerti sama keadaan loe saat ini, tapi bukan berarti loe harus murung terus gitu dong, Je”, ucap Ali mencoba menyemangati Jeje yang tengah murung itu. Jeje tampak tidak mempedulikannya. Sebatang rokok kretek murahan tampak tengah dihisapnya. Di sofa bututnya itu Jeje termenung sejak sore tadi. Malam itu di rumah kosannya yang mungil dan agak terpencil itu tampak lebih hening dari biasanya.

Ali merasa tenggorokannya mulai kering setelah terus-menerus berbicara namun tak juga diperdulikan. Secangkir kopi hangat Jeje yang terletak di atas meja di samping sofa itu di hirupnya.

“Ehm! Apaan sih ini?”, heran Ali sesaat setelah menghirup air kopi ini sambil mengerutkan dahi.

“Kopi”, jawab Jeje singkat.

“Iya, gua tahu ini kopi, tapi rasanya ini lho…”

“Ya, maklumlah, kopinya cuma setengah sendok, nggak pake gula lagi”, ucap Jeje sambil sedikit tersenyum melihat Ali masam, “Biar hemat”, lanjutnya lagi.

“Hemat sih hemat, tapi ini sih kelewatan namanya”, keluh Ali. Jeje tetap tersenyum.

Wajah Ali yang semula masam mulai berubah menjadi senyum melihat Jeje tersenyum, ia mulai lega melihat Jeje yang murung sejak sore tadi itu akhirnya tersenyum juga. Namun ternyata senyum Jeje tidak berlangsung lama. Ia kembali termenung. Ia teringat kembali pada sebuah surat dari orang tuanya didesa yang diterimanya beberapa hari yang lalu. Disurat itu orang tua Jeje mengabarkan jika panennya kali ini gagal, sehingga untuk bulan ini tidak dapat memberikan kiriman uang bulanan untuk Jeje. Padahal dua hari lagi Ujian Akhir Semester akan dihadapinya, sedang cicilan semesternya belum sempat terbayar. Ya, hal itulah yang membuat Jeje murung beberapa hari ini. Bukan! Jeje murung bukan memikirkan masalah keuangannya, tapi resah memikirkan keadaan orang tuanya didesa, walaupun beberapa hari ini hutangnya semakin menumpuk di warung.

Malam semakin sepi. Matahari telah terbenam sejak 7 jam yang lalu. Sedang Ali telah masuk kamarnya sejak tadi, tidur. Pikiran Jeje terus melayang tak tentu arah. Sesaat ia menatap kalender dihadapannya. Sebuah angka dikalender itu tampak telah dilingkari warna merah, angka yang menunjukkan tanggal Ujian Akhir Semester Jeje. Sedangkan saat itu tanggal menunjukkan dua hari menjelang tanggal yang dilingkari itu.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home